Senin, 10 Mei 2010

Mus Musculus

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ternak akan mengalami perubahan bentuk secara proporsional, mulai dari lahir sampai ukuran dewasa. Istilah pertumbuhan dapat diterapkan pada sebuah sel, sebuah organ, sebuah jaringan, seekor individu ternak atau satu populasi ternak. Pertumbuhan merupakan hasil suatu perbedaan positif antara anabolisme dan katabolisme. Produktivitas ternak melibatkan berbagai proses fisiologis dalam tubuh ternak, dan secara kuantitatif penampilan seekor ternak sangat ditentukan oleh kecepatan pertumbuhan tubuh secara total untuk berproduksi dan secara kualitatif penampilan seekor ternak dipengaruhi tingkat pertumbuhan relatif dari berbagai bagian tubuh.

Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hawa bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti.

Berdasarkan hal diatas, maka praktikum mengenai pertumbuhan dilakukan untuk melihat atau mengamati pertumbuhan berat badan pada mencit serta reproduksinya.

Tujuan dan Kegunaan

Kegiatan praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Pertumbuhan bertujuan untuk melihat proses pertumbuhan mencit (Mus musculus) melalui pertambahan berat badannya, dan reproduksi yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.

Kegunaannya adalah agar dapat mengetahui pertambahan berat badan, jumlah konsumsi pakan serta konversi pakan per minggu pada mencit (Mus musculus) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hipotesis

Pemberian pakan secara teratur diduga dapat meningkatkan berat badan mencit (Mus musculus).

Pemberian pakan secara teratur dan menempatkan mencit jantan dengan betina dalam satu kandang diduga dapat menyebabkan mencit (Mus musculus) bereproduksi.

Permasalahan

Apakah pemberian pakan yang teratur dapat meningkatkan berat badan pada mencit (Mus musculus).

Apakah pemberian pakan yang teratur dan menempatkan jantan dan betina dalam satu kandangan akan menyebabkan mencit (Mus musculus) bereproduksi.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Mencit (Mus musculus)

Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan (Anonim, 2009).

Mencit (Mus musculus) baik yang Mencit liar atau Mencit rumah adalah hewan semarga dengan mencit laboratorium. Semua galur mencit laboratorium yang ada pada waktu ini merupakan turunan dari mencit liar sesudah melalui peternakan selektif. Bulu mencit liar berwarna keabu-abuan dan warna perut sedikit lebih pucat, mata hitam dan kulit berpigmen (Anonim, 2009).

Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari; mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal (Anonim, 2009).

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang biomedis, kebutuhan hewan percobaan terutama mencit semakin meningkat kualitas maupun kuantitasnya. Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit,rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan terhadap penyakit dan lebih jinak (Anonim , 2009).

Menurut Anonim (2008) Mencit merupakan hewan yang sering ditemukan disawah,dirumah atau atau dimana saja. Tikus dikenal sebagai binatang cosmopolitan yaitu menempati hampir di semua habitat :

a. R. nervegicus

Menggali lubang, berenang dan menyelam, mengigit benda-benda keras, seperti kayu bangunan, aluminium dan sebagainya. Hidup dalam rumah, gudang bawah tanah, dek dan saluran dalam tanah/riel/got.

b. R. ratus diaradii

Sangat pandai memanjat, biasanya disebut sebagai pemanjat ulung, mengigit benda-benda yang keras. Hidup dilubang pohon, tanaman yang menjalar hidup dalam rumah tergantung pada cuaca.

c. M. musculus

Termasuk rodensia pemanjat, kadang-kadang menggali lubang, menggigit,hidup didalam dan diluar rumah. Karakteristik lainnya adalah cara berjalan dan perilaku hidupnya. Semua rodensi komersial berjalan dengan telapak kakinya. Beberapa. jenis rodensia adalah ratus nervegicus, ratus diardii dan mus musculus

1

3

7

4

5

9

6

8

2

20080505172303

Preparat : Mencit

Keterangan : 1. Mata 6. Ekor

2. Telinga 7. Kaki Depan

3. Mulut 8. Kaki Belakang

4. Hidung 9. Perut

5. Kumis

Gambar Mencit (Mus musculus) dan Bagian-Bagiannya

Menurut Anonim (2009) Penyakit-penyakit yang dapat menyerang mencit, antara lain:
1.Cacar mencit (Ectromelia)
Penyebab : virosartopoks
Gejala : bentuk akut mencit mati segera sesudah sakit, bentuk kronis menunjukkan gejala sakit lebih lama yaitu tidak sehat

2.Penyakit Tyzzer
Penyebab: Bacillus piliformis
Sering terjadi kalau kandang terlalu penuh, sanitasi tidak baik/ kondisi jelek.
3.Pseudotuberkulosis
Penyebab:Corynebacterium pseudotuberculosis dan Corynebacterium kutscheri
Gejala: lemah dan frekuensi pernafasan tinggi
4.Salmonellosis
Penyebab:Salmonella typhimurium / Salmonella enteritidis
Gejala: menret, bulu kasar, berat badan turun, lemah

Menurut Anonim (2007) Data Biologis Mencit (Mus musculus) adalah sebagai berikut:

Lama Hidup : 1-2 tahun, bisa sampai 3 tahun
Lama Bunting : 19-21 hari
Umur Disapih : 21 hari
Umur Dewasa : 35 hari
Siklus Kelamin : poliestrus
Siklus Estrus : 4-5 hari
Lama Estrus : 12-24 jam
Berat Dewasa : 20-40 gram jantan;18-35 gram betina
Berat Lahir : 0,5-1,0 gram
Jumlah anak : rata-rata 6, bisa 15
Suhu (rektal) : 35-39oC(rata-rata 37,4oC)

B. Perkembangan dan Pertumbuhan

Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan, pertumbuhan dilukiskan sebagai proses pertambahan bobot sejalan dengan bertambahnya waktu (umur); sedangkan perkembangan adalah penggantian bentuk, penyusunan komponen tubuh panca indra dan fungsi organ tubuh (Anonim, 2009).

Pada umumnya berat lahir mencit sekitar 1 gram; berat lahir tergantung pada jenis (strain) mencit. Setelah 4 hari rambut mulai tumbuh di sekujur tubuhnya, terutama misai yang jelas terlihat, pada 5 hari seluruhnya sudah terlihat putih. Pada umur 10 hari daun telinga membuka, bagian tubuh lainnya seperti puting susu dan alat kelamin luar menjadi jelas kelihatan. Pada umur 12 hari mata mulai membuka dan anak-anak mencit aktif lari berkeliling-keliling. Pada umur 13-14 hari mencit selain minum susu induk mulai memakan makanan padat (pellet) dan mulai belajar minum dari botol. Pada umur 16 hari sudah dapat disapih, tetapi penyapihan sebaiknya dilakukan umur 21 hari. Berat sapih umumnya sekitar 8-12 gram (Anonim, 2008).

Mencit liar dewasa dapat mencapai 30-40 gram pada umur 6 bulan/lebih. Mencit laboratorium mempunyai berat badan kira-kira sama dengan mencit liar, tetapi setelah diternakkan secara selektif selama delapan puluh tahun yang lalu, sekarang ada berbagai warna bulu dan timbul banyak galur dengan berat badan berbeda-beda (Permana, 2009).

C. Kapasitas Produksi Mencit

Pada mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawali dengan dengsan peningkatan yang drastis dalam sekresi/kortisol dari kortek adrenal dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesteron sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darah induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak (Anonim, 2009).

Kapasitas produksi Mencit mencapai umur dewasa sangat cepat yaitu 42 hari, masa kebuntingannya sangat pendek 19-21 hari dan berulang-ulang dengan jumlah anak yang banyak pada setiap kebuntingan. Mencit (Mus musculus) termasuk hewan politekus atau hewan yang memiliki banyak tokus, artinya dalam sekali melahirkan dapat berproduksi anak maksimal 18 ekor (Anonim, 2008).

Menurut Anonim (2009) dengan menggunakan mencit uji, mempelajari efek dari zat kimia penghambat hormon endokrin ini (hormone yang banyak ditemukan pada botol plastic dan container pestisida dan elektronik). Senyawa ini menyebabkan mencit dilahirkan dengan berat badan yang sangat ringan dan kemudian secara abnormal meningkat drastis dalam waktu singkat. Hanya dalam 7 hari, berat badannya menjadi dua kali lipat. Beliau juga mengamati perkembangan mencit ini hingga dewasa dan menemukan bahwa mencit ini mengalami kegemukan di sepanjang hidupnya.

D. Klasifikasi Mencit

Menurut Anonim (2007) Mencit (Mus musculus) merupaka hewan yang masuk dalam familia dari kelompok mamalia (hewan menyusui). Para ahli zoology (Ilmu hewan), setelah dilakukan penelitian dan pengamatan yang memakan waktu yang lama dan pemikiran yang berat sepakat untuk menggolongkan hewan ini ke dalam ordo rodensia (hewan yang mengerat), sub ordo Mymorpha, famili Muridae, dan sub famili Murinae. Untuk lebih jelasnya Mencit (Mus musculus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Class : Mamalia

Sub class : Theria

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub family : Murinae

Genus : Mus

Species : Mus musculus

K. Penyuntikan Mencit

Penyuntikan pada mencit biasanya dilakukan untuk memasukkan suatu zat kedalam tubuh Mencit. Zat-zat yang biasanya disuntikkan kepada tubuh Mencit seperti vitamin, obat dan zat-zat yang lainnya, penyuntikan juga biasannya bertujuan untuk pembuatan faksin yang dilakukan pada Mencit agar dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak disebabkan pada umumnya pertumbuhan mencit sangat cepat (Permana, 2009).

Menurut Anonim (2007) cara-cara penyuntikan pada mencit ada beberapa cara adalah sebagai berikut:
a.Peroral
Kanul yang berisi larutan glukosa dimasukkan ke dalam mulut sampai esophagus dapat juga melalui diastema. Jika tikus / mencit menelan, berarti prosedur yang dilakukan sudah benar,tetapi jika tikus/ mencit jika memuntahkan cairan itu, maka prosedurnya salah.
b.Subkutan
Obat/bahan disuntikkan di bawah kulit di daerah punggung, terasa longgar bila jarum digerak-gerakkan, berarti suntikan sudah benar. Bahan kimia yang digunakn adalah giemsa.
c.intramuscular
Bahan kimia (larutan giemsa) disuntikkan pada m.bicep femoris
d.intraperitoneal
Bahan kimia yang digunakan juga larutan giemsa, disuntikkan di daerah abdomen di samping garis tengah antara 2 puting susu belakang.

L. Reproduksi pada Mencit

Pada beberapa jenis ternak yang hidup didaerah berikilim subtropics, siklus birahi (astrus) hanya terjadi selama musim kawin dan peride bukan musim kawin ternak betina dalam keadaan enastrus (tidak birahi). Pada sejumlah mamalia, proses reproduksi terjadi selama satu periode terbatas dalam setahun, seperti pada sebagian besar hewan menyusui. Estrus adalah keadaan fisiologi hewan betina yang siap menerima perkawinan dengan jantan. Siklus birahi dibagi dua fase fasu luteal dan fase folikel Pada fase luteal dan fase folikel. Pada fase luteal dicirikan oleh aktifnya korpus luteum yang mensekresikan progesterone pada level yang tinggi sedangkan LH dan FSH rendah. Pada fase folikel diawali pada saat corpus luteum lisis, kadar progerteron menurun dan pertumbuhan folikel mulai aktif dan ,mensekresikan secara bertahap estrogen sesuai dengan perkembangan populasi folikel. Peningkatan estrogen akan menimbulkan terjadinya tingkahlaku birahi dan control umpan balik positif terhadap hipotalamus dan hipofisia yang berdampak meningkatkan pulsaliti LH dan kadar FSH sampai terjadi evolusi (Sonjaya, 2008).

Mencit yang telah dewasa dan siap dikawinkan mempunyai bobot jantan 28 gram, betina 20-25 gram. Kebuntingan antara 17-22 hari, rata-rata 21 hari Mencit termasuk hewan polioestrus, siklusnya berlangsung setiap 4-5 hari sekali, lamanya birahi antara 9-20 jam, estrus terjadi 20-40 jam setelah partus. Penyapihan dapat menginduksi estrus dalam 2-4 hari. Cara perkawinan mencit berdasarkan rasio jantan dan betina dibedakan atas monogamus, triogamus dan harem. Sistem Monogamus terdiri dari satu jantan dan satu betina, triogamus terdiri dari satu jantan dan dua betina dan harem satu jantan lebih dari tiga betina dalam satu kandang (Anonim, 2008).

Pada mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawali dengan dengsan peningkatan yang drastis dalam sekresi/kortisol dari kortek adrenal dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesteron sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darah induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak (Anonim, 2009).

Mnenurut Anonim (2007) Pada setiap siklus yang terjadi pada tubuh mencit, terjadi perubahan-perubahan perilaku yang dipengaruhi oleh hormon
1. Fase Estrus

Pada fase estrus yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah” , hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi. Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan. Pada saat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif, dengan kata lain mencit berada dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan melakukan semacam panggilan ultrasonik dengan jarak gelombang suara 30 kHz - 110kHz yang dilakukan sesering mungkin selama masa pedekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina menghasilkan semacam pheromon yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang diekskresikan melalui urin. Pheromon ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan.

Mencit dapat mendeteksi pheromon ini karena terdapat organ vomeronasal yang terdapat pada bagian dasar hidungnya. Pada tahap ini vagina pada mencit betinapun membengkak dan berwarna merah. Tahap estrus pada mencit terjadi dua tahap yaitu tahap estrus awal dimana folikel sudah matang, sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap estrus akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam.

2. Fase Metestrus

Pada tahap metestrus birahi pada mencit mulai berhenti, aktivitasnya mulai tenang, dan mencit betina sudah tidak reseptif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus luteum dibentuk secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang berfungsi untuk menghancurkan dan memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam. Pada tahap ini hormon yang terkandung paling banyak adalah hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus leteum.

3. Fase Diestrus

Tahap selanjutnya adalah tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Hormon yang terkandung dalam ovarium adalah estrogen meski kandungannya sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel epitel berinti dan sel leukosit. Pada uterus terdapat banyak mukus, kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran uterus kecil, dan terdapat banyak lendir

4. Fase Proestrus

Pada fase proestrus ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau disebut juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini hormon estrogen sudah mulai banyak dan hormon FSH dan LH siap terbentuk. Pada apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel yang sudah tidak berinti (sel cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk sempuna bahkan belum terbentuk inti dan sel-sel baru ini berada di atas sel epitel yang membelah, sel-sel baru ini disebut juga sel cornified (sel yang menanduk. Perilaku mencit betina pada tahap ini sudah mulai gelisah namun keinginan untuk kopulasi belum terlalu besar. Fase ini terjadi selama 12 jam. Setelah fase ini berakhir fase selanjutnya adalah fase estrus dan begitu selanjutnya fase akan berulang .

METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Pertumbuhan dilaksanakan setiap hari mulai hari Senin, 03 November 2009 sampai pada hari Selasa, 24 November 2009, pukul 06.30 WITA dan 16.00 WITA sampai selesai, di Laboratorium Aneka Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Praktikum

Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kandang (box pemeliharaan), botol air minum, pipet tetes, spoid (1 cc), rak box, sapu, dan timbangan.

Bahan-bahan yang digunakan yaitu mencit (Mus musculus) yang terdiri dari dua jantan dan dua betina, pakan yang terdiri dari jagung, konsentrat broiler, dedak dan kanji, air, vitamin B kompleks, serta serbuk gergaji.

Metode Praktikum

Sebelum pemeliharaan dimulai terlebih dahulu dilakukan sanitasi kandang serta peralatan yang dibutuhkan dan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan. Kemudian memberikan alas pada kandang berupa serbuk gergaji. Memberikan pakan setiap harinya pada pagi dan sore hari. Memberikan vitamin B kompleks serta melakukan penimbangan bobot badan sekali dalam lima hari. Dan tidak lupa mengganti air minum dan sekamnya tiga kali dalam seminggu. Melakukan pemeliharaan selama 22 hari dan melihat pertumbuhannya serta reproduksinya.

Analisa Data

1. Konsumsi Pakan (KP)

Dimana :

KP = Konsumsi pakan

BP = Jumlah pakan yang diberi

BS = Jumlah pakan yang tersisa

2. Pertambahan Berat Badan (PBB)

Dimana :

PBB = Pertambahan berat badan

B1 = Berat badan awal

B2 = Berat badan akhir

t = Banyaknya hari dalam seminggu (5 hari)

3. Konversi Pakan (Konv)

E. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

Menurut Permana (2009) faktor umum yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkermbangan adalah sebagai berikut:

1. Nutrisi

Nutrisi (zat makanan, berupa unsur-unsur hara dan senyawa-senyawa lainnya), unsur hara (unsurnyang dibutuhkan oleh mahluk hidup) dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Unsur mikro

Unsur mikro adalah unsur yang dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam jumlah yang sedikit. Seperti, Bo, Mn, Zn, Mo, Co, dan Cu.

b. Unsur Makro

Unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan oleh mahluk hidup dalam jumlah yang banyak. Seperti, C, H, O, N, Ca, K, P, S, Mg, dan Fe

c. Unsur Lain

Unsur lain merupakan unsur yang hanya dibutuhkan oleh mahluk hidup tertentu (hewan, manusia, dan tumbuhan). Dan ketika unsur tersebut tidak ada, maka akan berpebengaruh pada proses fisiologis mahluk hidup.

2. Air

Air yang dikonsumsi oleh mahluk hidup sebagian besar digunanakan dalam proses metabolisme tubuhnnya.

3. Suhu

Suhu sangat penting terhadap laju metabolisme. Reaksi-reaksi yang terjadi didalam tubuh, dipengaruhi oleh enzim dan aktifitas enzim itu sendiri dipengaruhi oleh suhu, maka untuk berjalannya semua reaksi-reaksi dalam tubuh diperlikan suhu yang tidak terlalu tingggi, tidak terlalu rendah, tetapi suhu optimal yaitu berkisar antara 10-38 derajat cercius.

4. Cahaya

Cahaya mutlak diperlukan oleh semua mahluk hidup, umumnya pada ternak dan manusia cahaya digunakan untuk membentuk vitamin K yang terdapat dilapisan bawah kulit. Vitamin K tersebut akan digunanakan oleh ternak dan manusia saat mengalami pendarahan.

5. Kelembapan

Pada batas-batas tertentu, kelembapan sangat berpengaruh tehadap proses pertumnbuhan. Sebagai contoh, kelembapan yang rendah menyebabkan peristiwa penguapan yang tinggi, maka otomatis proses penyerapan air dan unsur hara lebih cepat.

6. Gen

Gen sebagai faktor pembawa sifat suatu mahluk hidupyang diturunkan dari generasi kegenerasi beikutnya melalui peristiwa reproduksi. Gen berfungsi pula mengontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya pembentukan protein dipengaruhi langsung oleh gen. Protein merupakan salah satu penyusun utama dari enzim dan enzim inilah yang membentu semua reaksi kimia tubuh.

F. Pertambahan Berat Badan

Pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus) yang normal untuk tiap harinya adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa untuk jantan 20-40 gr sedangkan pada betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Anonim, 2009).

Pada umumnya berat lahir mencit sekitar 1 gram; berat lahir tergantung pada jenis (strain) mencit. Setelah 4 hari rambut mulai tumbuh di sekujur tubuhnya, terutama misai yang jelas terlihat, pada 5 hari seluruhnya sudah terlihat putih. Pada umur 10 hari daun telinga membuka, bagian tubuh lainnya seperti puting susu dan alat kelamin luar menjadi jelas kelihatan. Pada umur 12 hari mata mulai membuka dan anak-anak mencit aktif lari berkeliling-keliling dikandang yang telah disediakan, proses terbut berfunsi untuk mengatauhi wilayah yang akan menjadi daerah atau lungkungannya (Anonim, 2007).

Pada umur 13-14 hari mencit selain minum susu induk mulai memakan makanan padat (pellet) dan mulai belajar minum dari botol. Pada umur 16 hari sudah dapat disapih, tetapi penyapihan sebaiknya dilakukan umur 21 hari. Berat penyapihan umumnya sekitar 8-12 gram yang merupah umur penyapihan yang baik dilakukan (Anonim, 2007).

G. Konversi Pakan

Menurut Anonim (2009) yang menyatakan bahwa, Konversi pakan untuk mencit dapat ditentukan dengan cara mengetahui pertambahan berat badan pada mencit dengan ransum yang diberikan pada mencit tersebut. Dengan persamaan sebagai berikut:

Konv = Pertambahan Berat Badan x 100%

Ransum

PBB = B.Ak – B.Aw

Keterangan:

Konv : Konversi pakan

Pertambahan berat badan : pertambahan berat bada selama percobaan

Ransum : Jumlah makan yang dikonsumsi

B.Aw : Berat awal

B.Ak : Berat akhir

Menurut Anonim (2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi pakan ternak adalah sebagai berikut:

  1. Pertambahan berat badan
  2. Jumlah makanan
  3. Lingkungan
  4. Pemberian pakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar