Senin, 10 Mei 2010

Organ Reproduksi Betina

PEMBAHASAN

A. Anatomi Dan Fosiologi Organ Reproduksi Betina

Organ reproduksi betina terbagi atas tiga bagian utama yaitu:

1. Organ Reproduksi Primer

a. Ovarium

Ovarium adalah struktur berbentuk oval, 1 hingga 4 cm dan 1 hingga 3 cm in diameter; ukuran mereka tergantung pada tahap siklus reproduksi. They are linked to the uterus by the Fallopian tubes which open anteriorly into the fimbriae - funnel-shaped structures close to, but not attached to the ovaries. Mereka terkait dengan rahim oleh saluran telur yang terbuka anterior ke fimbriae - struktur berbentuk corong dekat, tetapi tidak terikat pada ovarium. The fimbriae guide unfertilized eggs from the ovary into the Fallopian tubes. Panduan yang belum dibuahi fimbriae telur dari indung telur ke saluran telur.

The ovary consists of an inner region ( medulla ) and an outer region ( cortex ) containing egg cells or ova. Ovarium terdiri dari wilayah batin (medula) dan daerah luar (korteks) yang mengandung sel-sel telur atau ovum. These are formed in large numbers around the time of birth and start to develop after the animal becomes sexually mature. Ini dibentuk dalam jumlah besar sekitar saat kelahiran dan mulai berkembang setelah hewan menjadi matang secara seksual. A cluster of cells called the follicle surrounds and nourishes each ovum. Sekelompok sel yang disebut folikel mengelilingi dan memberi makan setiap sel telur.

Ovarium atau gonad, yang bertanggung jawab untuk dua fungsi dasar

  • Production of the female gamete, the egg or ovum Produksi gamet betina, telur atau ovum
  • Production of two primary reproductive hormones, estrogen and progesterone. Produksi dua hormon reproduksi primer, estrogen dan progesteron. A cow has two bean-shaped ovaries located within the abdominal cavity. Seekor sapi memiliki dua ovarium berbentuk kacang yang terletak di dalam rongga perut. Size of the ovaries varies with stage of the reproductive cycle and age of the female, but generally are 1 to 1-1/2 inches long. Ukuran indung telur bervariasi dengan tahap siklus reproduksi dan usia betina, tetapi umumnya adalah 1 sampai 1-1/2 inci panjang.

Jenis-jenis folikel yang terdapat pada ovarium adalah sebagai berikut:

a. Folikel primer

b. Folikel skunder

c. Folikel tertier

d. Folikel degraaf

2. Organ reproduksi sekunder

a. Tuba Fallopi

Tuba fallopii atau oviduct ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu (a) Infudibulum meerupakan perluasan ujung ovarium, dan mempunyai fimbriae yang membungkus sebagian atau seluruh ovarium pada waktu ovulasi, (b) Ampula merupakan bagian tengah dari oviduct tempat terjadinya pembuahan, dan (c) Isthmus merupakan bagian akhir dari oviduct yang terbuka langsung ke bagian ujung runcing dari uterus.

Oviduct atau tuba fallopii merupakan organ reproduksi betina yang berada di antara ovarium dan uterus serta marupakan satu pasang saluran yang bekelok-kelok dan berjalan dari ovarium ke bagian sempit koruna uterus. Tuba fallopii digantung oleh alat penggantung yang disebut mesosalpinks.

Tuba fallopii atau oviduct berfungsi dalam menghantarkan ova dari tiap ovari menuju ke tanduk uterus, tempat terjadi fertilisasi, dan kapasitasi sperma. Tuba fallopii juga berfungsi sebagai alat dan tempat: (1) untuk memindahkan sel telur dan spermatozoa ke tempat pembuahan; (2) pembuahan; (3) kapasitasi spermatozoa; (4) pembelahan zigot.

Oviduct dimulai sebagai sebuah tabung berbentuk corong yang engulfs ovarium. This funnel portion of the oviduct is called the infundibulum . Saluran ini bagian dari saluran telur disebut infundibulum. When ovulation occurs, the ovum is picked up by the infundibulum and channeled into the oviduct (also known as the Fallopian tube ), where fertilization takes place if viable sperm are present. Ketika ovulasi terjadi, sel telur diambil oleh infundibulum dan disalurkan ke saluran telur (juga dikenal sebagai tabung tuba), di mana terjadi pembuahan jika sperma layak hadir. Here the ovum remains capable of fertilization for only a short time. Di sini sel telur fertilisasi tetap mampu untuk waktu yang singkat. Thus it is essential that sperm be present in the oviduct near the time of ovulation. Jadi, adalah penting bahwa sperma hadir di dekat saluran telur saat ovulasi. The ovum moves through the oviduct into the uterine horn within the next 3 to 4 days. Sel telur bergerak melalui saluran telur ke dalam rahim tanduk dalam waktu 3 sampai 4 hari. If the ovum is fertilized, it then begins embryological development; if not, it degenerates and disappears and the next estrous cycle ensues. Jika sel telur dibuahi, ia kemudian mulai embriologis pembangunan; jika tidak, itu merosot dan menghilang dan siklus estrus berikutnya terjadi kemudian.

b. Uterus

Uterus merupakan jalan yang dilewati oleh spermatozoa menuju ke tempat fertilisasi di dalam tuba falopii, menerima dan memelihara ovum yang telah di buahi. Kira-kira 280 hari setelah ovum dibuahi, insan baru di keluarkan dari uterus dengan kekuatan kontraksi urat-urat daging. Uterus sapi berbentuk 2 tanduk, setiap tanduk melengkung kearah sisi dan ke bawah di bagian ujung depan dan bersambung denga ujung yang sempit dari tuba falopi. Panjang keseluruhan uterus, beseryta tanduk yang diluruskan, biasanya mencapai 30-55 cm.

Uterus merupakn bagian caudal tuba follopii, dan terdiri atas sepasang tanduk rahim (cornua uteri), badan rahim (corpus uteri), dan leher rahim (cerviks) berdasarkan bentuk dan keadaan cornua uterus, cornua pada hewan betina dapat dibedakan menjadi lima bentuk, yaitu

(1) Uterus simpleks terdapat pada primata dan mamalia. Ciri uterus ini adalah mempunyai sebuah serviks, corpus uterus jelas, dan tidak punya cornua uterus.

(2) Uterus bipartitus terdapat pada sapi, domba, kucing, anjing, dan kuda. Uterus ditandai oleh satu cerviks, corpus uterus jelas terutama pada kuda dan mempunyai cornua uterus, dan adanya sebuah septum pemisah kedua cornua uterus.

(3) Uterus bikornis, terdapat pada babi. Corpus uterus sangat pendek, sebuah serviks dan cornua uterus panjang serta berkelok-kelok.

(4) Uterus duplek, terdapat pada tikus, mencit, kelinci, dan marmot. Uterus ini mempunyai 2 corpus uterus, dan 2 cerviks.

(5) Uterus delphia terdapat pada hewan berkantung yaitu opossum, kanguru, dan platypus. Saluran kelamin seluruhnya terbagi 2 yaitu 2 cornua uterus, 2 corpus uterus, 2 cerviks, dan 2 vagina.

Fungsi uterus dalam proses reproduksi adalah pengangkutan atau transport spermatozoa dari pangkal uterus ke tuba fallopii, menghasilkan cairan uterus yang sangat diperlukan sperma untuk proses kapasitasi dan sebagai medium yang bersifat suspentif bagi blastosit sebelum implantasi dan sesudah implantasi uterus berfungsi sebagai tempat pembentukan plasenta dan tempat perkembangan fetus sampai lahir.

c. Cervix

Cervix atau leher uterus merupakan suatu otot sphincter tubuler yang sangat kuat dan terdapat antara vagina dan uterus. Dindingnya lebih keras, lebih tebal dan lebih kaku daripada dinding-dinding uterus atau vagina.

Cervix merupakan pintu masuk ke dalam uterus dari vagina. Ia harus dilewati oleh spermatozoa sebelum terjadi kebuntingan dan juga oleh anak sapi pada waktu dilahirkan. Selama kebuntinga servix di tutup denga lendir tebal yang menghalangi pemasukan kuman-kuman ke dalam uterus yang dapat ,mengahncurkan anak sapi yang sedang tumbuh. Cervix mempunyai dinding tebal dan bersaluran sempit, berbentuk spiral. Biasanya berukuran panjang 5 – 10 cm

Cervix berfungsi sebagai pelindung terhadap benda-benda asing yang mungkin masuk ke uterus serta untuk mencegah kontaminasi mikroba ke uterus, penyimpanan semen, dan transport spermatozoa, dan tempat deposisi semen pada perkawinan alami babi dan kuda.

d. Vagina

Vagina memanjang ke belakang dari leher rahim dan membuka ke vulva. Its length varies with breed and stage of pregnancy. Panjangnya bervariasi dengan jenis dan tahap kehamilan. The vaginal epithelial cells near the cervix secrete mucus, especially around the time of oestrus. Sel epitel vagina dekat mengeluarkan lendir leher rahim, terutama di sekitar waktu oestrus.

Vagina merupakan tempat masuknya penis sapi jantan waktu di kawinkan secara alam dan tempat penampungan air mani; juga merupakan sebagai jalan keluar anak sapi pada waktu melahirkan. Dindingnya tipis, tetapi lentur dan sangat kuat dan dapat mengembang sesuai denga fungsinya. Vagina berukuran 12.5 – 18 cm.

Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak di dalam rongga pelvis dorsal dari vesica urinaria, dimana dinding vagina terdiri dari mucosa, muscularis dan serosa. Selaput lendir terdiri dari sel-sel ephitel tak berkelenjar, bersusun dan squamous, kecuali pada sapi. Pada sapi, beberapa sel mucous terdapat dibagian cranial dekat cervix dan permukan ephitel tidak berkornifikasi, mungkin karena kadar estrogen yang rendah dalam sirkulasi darah.

Fungsi vagina adalah sebagai alat atau tempat dari penumpahan semen, jalur keluar bagi fetus dan plasenta fetus pada waktu melahirkan dan sebagai saluran ekskresi.

3. Organ Reproduksi Luar

a. Vulva

Vulva terdiri dari labia majora, labia minora, commisura dorsalis dan ventralis dan clitoris. Labia majora banyak mengandung kelenjar-kelenjar secaceous dan tubuler, deposit-deposit lemak, jaringan elastik, dan selapis tipis otot licin, dan mempunyai struktur permukaan luar yang sama seperti kulit. Labia minora adalah bibir yang lebih kecil dengan jaringan ikat di bagian dalamnya. Permukaannya mengandung banyak kelenjar sebaceous.

Vulva berfungsi sebagai jalan masuk penis saat terjadi perkawinan alami, melindungi organ/alat kelamin dalam dari benda-benda asing, tempat/saluran keluarnya anak/fetus. Vulva dapat juga berfungsi untuk mengethui tanda-tanda birahi seperti vulva bengkak, berwarna merah, dan mengeluarkan lendir.

b. Clitoris

Clitoris merupakan bagian paling bawah dari vulva, dimana clitoris ini merupakan bagian yang homolog dengan penis, sedang vulva homolog dengan skrotum. Clitoris ini terdiri atas dua akar, badan, dan kepala.

Clitoris ditutupi oleh commisura ventralis. Clitoris terdiri dari jaringan erektil yang tertutupi oleh epitel squamosa. Pada kebanyakan ternak, clitoris berukuran panjang kira-kira 5 sampai 10 cm, tetapi seluruhnya praktis tersembunyi di antara jaringan antar vulva dan arcus ischiadicus. Clitoris terdiri dari jaringan erektil yang diselubungi ephitel squamous bersusun dan mengandung cukup banyak ujung-ujung saraf sensoris.

Clitoris mengandung banyak ujung-ujung syaraf perasa yang berperan penting pada waktu kopulasi. Clitoris dapat bereaksi karena mengandung sepasang unsure cavernosus yang kecil, sedangkan vulva menjadi tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya.

B. Perbandingan Anatomi Organ Reproduksi Betina Berbagai Jenis Hewan

Perbandingan anatomi organ reproduksi betina berbagai hewan adalah sebagai berikut:


22222

  1. Marmut

Marmut memiliki organ reproduksi tipe duplex, terdapat ovarium, oviduct, dua tanduk uterus, dua uterus, dua cervix, vagina.

  1. Tikus

Tikus memilki organ reproduksi tipe duplex, terdapat ovarium, dua tanduk uterus, dua uterus, dua cervix, satu vagina.

3. Babi

Babi memiliki organ reproduksi tipe bicornua, terdapat ovarium, tanduk uterus yang panjang, corpus uteri yang besar, cervix, vagina.

4. Sapi

Sapi memiliki organ reproduksi tipe bipatite terdapat ovarium, tanduk uterus yang kecil, cervix, vagina.

5. Kuda

Kuda mamiliki organ reproduksi tipe bipartite terdapat ovarium, tanduk uterus yang kecil, corpus uteri yang lebar, cervix, vagina.

6. Manusia

Manusia memiliki organ reproduksi tipe simplax terdpat ovarium, corpus uterus, cervix, vagina, vulva.

C. Anatomi dan Fisiologi Ovarium


Ovarium adalah struktur berbentuk oval, 1 hingga 4 cm dan 1 hingga 3 cm in diameter; ukuran mereka tergantung pada tahap siklus reproduksi. They are linked to the uterus by the Fallopian tubes which open anteriorly into the fimbriae - funnel-shaped structures close to, but not attached to the ovaries. Mereka terkait dengan rahim oleh saluran telur yang terbuka anterior ke fimbriae - struktur berbentuk corong dekat, tetapi tidak terikat pada ovarium. The fimbriae guide unfertilized eggs from the ovary into the Fallopian tubes. Panduan yang belum dibuahi fimbriae telur dari indung telur ke saluran telur.

The ovary consists of an inner region ( medulla ) and an outer region ( cortex ) containing egg cells or ova. Ovarium terdiri dari wilayah batin (medula) dan daerah luar (korteks) yang mengandung sel-sel telur atau ovum. These are formed in large numbers around the time of birth and start to develop after the animal becomes sexually mature. Ini dibentuk dalam jumlah besar sekitar saat kelahiran dan mulai berkembang setelah hewan menjadi matang secara seksual. A cluster of cells called the follicle surrounds and nourishes each ovum. Sekelompok sel yang disebut folikel mengelilingi dan memberi makan setiap sel telur.

Ovarium atau gonad, yang bertanggung jawab untuk dua fungsi dasar

  • Production of the female gamete, the egg or ovum Produksi gamet betina, telur atau ovum
  • Production of two primary reproductive hormones, estrogen and progesterone. Produksi dua hormon reproduksi primer, estrogen dan progesteron. A cow has two bean-shaped ovaries located within the abdominal cavity. Seekor sapi memiliki dua ovarium berbentuk kacang yang terletak di dalam rongga perut. Size of the ovaries varies with stage of the reproductive cycle and age of the female, but generally are 1 to 1-1/2 inches long. Ukuran indung telur bervariasi dengan tahap siklus reproduksi dan usia betina, tetapi umumnya adalah 1 sampai 1-1/2 inci panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Anatomi Organ Reproduksi. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita _ thesisfull.com - Free Downloads Thesis Skrisi.html.

Djanuar, R. 1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Sapi. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar